Jumat, 14 Maret 2014

Mencintai dalam Diam

Haruskah banyak kata yang diucapkan ketika kita mencintai seseorang? Bagiku tidak. Cukup cintai ia dalam diam itulah cinta yang paling terhormat di keadaan seperti ini. Disaat semua orang sibuk merebut perhatianmu, aku hanya diam di Tepian hatimu, menanti celah itu terbuka.

Aku menikmati cinta yang meletup- letup dalam hatiku, terlihat naif memang namun aku menikmatinya. Cinta tidak akan selesai hanya dengan sekedar memiliki raganya. Aku lelah dengan cinta yang seperti itu. Raganya bersamaku, namun cintanya terbang dan hinggap dari satu hati ke hati yg lainnya.

Lebih nyaman dengan aku yang sekarang, Aku bukan pecundang yang tak mampu ungkapkan rasa, bagiku apalah payahnya menyusun kata untuk menjadi kalimat nan indah lalu ku ungkapkan rasa melalui kata yg terangkai itu, Aku bukannya tak mampu berbicara. Namun aku mencintaimu lebih tulus, lebih dalam dari sekedar kata-kata cinta yang kosong tanpa makna.namun mencintaimu dalam diam rasanya lebih indah.

Karena kamu terlalu INDAH untuk sekedar dijadikan teman “bersanding” sementara. Dalam doa-doaku berharap engkau teman bersama ku selamanya.

Sabtu, 01 Maret 2014

Mencintai yang Punya Cinta

Memang menyedihkan melihatnya, seseorang yg membuat kita amat bahagia sebelumnya, sekarang justru membuat kita stress, terjebak dalam perangkap kesedihan yg tidak berkesudahan. Lingkaran pilu yg tak berujung, Ditambah imajinasi tinggi yg melampaui fakta yg terjadi.

Memang menyedihkan melihatnya, seseorang yang kita harapkan, kita banggakan, kita sanjung serta puji, kita anggap terbaik, justeru sekarang adlh yang membanting semua harapan ke dasar terdalamnya lembh kehidupan, jangan tanya soal bangga dan terbaik itu lg.

Memang menyedihkan melihatnya, seseorang yang bilang akan ada selalu untuk kita, akan selalu setia, akan selalu disamping kita bhkan dg mengatakn apapun yg terjdi, justru kini ia adalah orang pertama yang pergi, apalagi mau peduli.

Tapi mau dikata apa, Kawan? Memang menyedihkan melihatnya, kita tahu persis itu buruk, seseorang itu buruk bagi kita, sekeliling kita mengatakan itu buruk, hubungan seperti itu juga buruk, namun karna cinta yg buta kita berhenti mndengrkan nasihat baik, tak mau memperhatikan masalalu kemudian belajr dari apa yg terjdi didlamnya.

Masih percayakah dengan nyanyian, gombalan, dan janji-janji cinta yg kemudian hanya untuk diingkari, yang sudah ada ikatan sah saja tidak menjamin ia akan komit dengan janji pernikahannya. Dengan puluhan pasang mata yg menjadi saksi pernikahannya. Apalagi ikatan yangg manusia zaman ini menyebutnya “jadian”, “pacaran”, “ttman” dll.

Jika ingin mencintai dan jatuh cinta pada seseorng yg hati ini akan diberikan untuknya, hidup yg fana ini akan bersamanya, suka dan duka akan bergandengan tangan, maka carilah atau berdoalah semoga hati ini ditambatkan kepada seseorang yg menampatkan hatinya kepada Allah, yang takut akan Allah tuhannya.

Jika Tuhan yg memberinya  dua mata dengan itu ia bisa melihat warna apa saja yg ia suka, yg memberinya lidah yg merasakn banyak rasa, yang memberinya kaki yg dengan itu ia bisa pergi ketempat yg ia senangi, yang mengasih ia rezki dan dan jutaan nikmat,  Lalu kemudian tak ia syukuri bahkan ia “khiatanati”.

Pertanyaannya!  Jika Sang Maha Pengasih yang tak pilih kasih saja ia dustakan, lalu makhluk Allah yg mana yg tak ia khianati.??
Selamat malam, selamat berakhir pekan di akhir Rabiul Akhir,
Semoga kabut asap cepat berakhir.
:D

Sabtu, 11 Januari 2014

Lupa Sandi

Assalamualaikum teman-teman tercinta. lama kita tak berjumpa di blog ini, hehe.
Sudah hampir dua tahun sya tidak menulis di blog ini karena saya lupa sandinya. Tapi sekarang alhamdulillah sudah bisa buka blog lagi. salam kenal semua. semoga tetap menulis walau satu kalimat yang terkadang basi. :)
PUTRA SIMANDOLAK YANG BERCITA-CITA MASUK SURGA