Sabtu, 13 November 2010

Raja dan Penasehatnya

Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang raja yang muda serta mempunyai kekuasaan yang luas. Ia hidup bersama penasihatnya. Suatu ketika iapun merasa susah, karena ia bingung apa yang akan dia lakukan. Iapun bercerita kepada penasihatnya. “wahai penasihat aku bingung dengan diriku ini, aku telah menjadi raja, tapi kenapa aku merasa hidupku ini tidak enak, aku meras sepi”. Maka dengan senyum dan bijak sang penasehat menjawab “Wahai raja, lebih baik kau menikah, insyaallah khoir, insyaallah kau tidak merasa sepi”.
Maka sang rajapun menuruti apa kata penasehat, sang raja pun menikah. Dan benar raja merasa sangat bahagia, ia tidak merasa sepi lagi. Namun sang raja merasa ada yang kurang, ia belum mempunyai anak. Setelah berbincang sama penasehat, penasehat menganjurkan untuk memiliki anak. “insyaallah khair” kata penasehat. Maka akhirnya memilih untuk memiliki anak. Hingga akhirnya ia mempunyai seorang anak laki- laki.
Seirng berjalananya waktu sang anak pun tumbuh besar. Hingga akhirnya ia mulai memasuki bangku sekolah. Pada saat ini sang raja kembali bingung, anaknya akan disekolahkan dimana. Maka ia kembali berbicara pada penasehatnya. “wahai penasehat bagaimna menurutmu tentang sekolah mana yang pantas untuk anakku ini?” tanya sang raja. Maka dengan bijaksna penasehat berkata “sekolahkan saja anak raja ke negeri seberang, Insyaallah khair, dan insyaallah itu lebih baik”. Maka dengan berat hati sang raja menyekolahkan anaknya ke negeri seberang.
Dengan perginya anaknya, maka sang raja merasa kesepian. Pada suatu malam ia mengupas buah apel. Namun apa gerangan, tangannya terkena pisau hingga mau putus. Sang raja merasa hatinya resah, ia menganggap kalau sedang terjadi sesuatu yang tidak baiak pada anaknya. Maka iapun kembali bicara pada penasehatnya. Wahai penasehat menurutmu aa yng sedang terjadi, aku merasa tidak enak, ini tanganku teriris pisau dan mau patah” kata sang raja. Maka dengan muka senyum penasehat berkata”Insyaallah khair”. Mendengar jawaban penasehat rajapun merasa jengkel, karena dari dulu setiap dimintai pendapat penasehat njawabnya “insyaallah khair” terus. Karena merasa marah maka penasehat tersebut dijebloskan ke dalam penjara.
Sang raja pun mengangkat penasehat baru. Setelah itu mereka langsung berburu di hutan. Kebetulan sang raja memang suka berburu. Dengan membawa segenap pasukan dan penasehatnya rajapun berangkat berburu di hutan. Di tengah jalan raja melihat seekor rusa. maka dengan menunggangi kuda sang raja dan penasehat barunya mengejar rusa tersebut. Namun, tidak dengan para pengawalnya. Mereka kelelahan mengejar sang raja, karena mereka harus berlari. Hingga tanpa diasadari tinggal sang raja dan penasehat yang mengejar buruannya. Akhirnya sang raja mendapatkan posisi yang tepat untuk memanah rusa tersebut. Tanpa disadari, ternyata mereka berdua telaah di kepung oleh bangsa pedalamann hutan tersebut. Di saat yang bersamaan Bangsa pedalaman tersebut sedang mencari manusia untuk upacara adat. Tanpa bisa bebuat maka raja dan penasehat baru teresebut dibawa. Dengan posisi seperti akan disate maka penasehat baru tersebut di panggang, hingga akhirnya ia meninggal dunia. Saat giliran sang raja yang akan di panggang, maka ada seorang bangsa tersebut melihat bahwa ada bagian tubuh yang rusak dari sang raja tersebut, yaitu jari tangannya hampir putus. Mereka juga tidak enak kalau mau memberi sesajen pada leluhurnya dengan barang yang cacat. Maka sang rajapun tak jadi di panggang, dan akhirnya dilepaskan.
Dengan perasaan takut maka rajapun kembali ke kerajaan. Sang raja langsung menemui penasehatnya yang pertama.”wahai penasehat ternyata kau benar, kalau tidak jariku ini terluka, maka aku bisa di panggang oleh bangsa pedalamna hutan tersebut”  kata sang raja sambil minta maaf. Dengan tersenyum sang penasehat berkata”  saya juga berterima kasih pada raja, karena telah menjebloskan saya ke penjara. Karena kalau tidak aku juga sudah dipanggang oleh bangsa pedalaman tersebut”. Hingga akhirnya sang raja dan penasehat pun kembali hidup rukun.

Selasa, 09 November 2010

Berjuang Demi Islam

Dalam rentetan sejarah banyak kita mengenal dan mendengar tentang nama nama pengukir sejarah Islam yang berhasil menorehkan tinta emas di atas bungkahan intan permata. Yaitunya orang orang yang berjuang demi tegaknya agama Islam di muka bumi ini. Kita pun pasti tahu nama mereka bisa kita dengar, karena pengorbanannya begitu beasar bagi perjalan agama Islam di bumi ini.
Mereka rela berpisah dengan keluaraga, sanak saudara, sahabat sahabat, demi Islam. Tak hanya itu hanya mereka korbankan, harta ,tahta dan semuanya, bahkan tak tanggung tanggung mereka rela mati, demi tegaknya kalimat LA ILAHA ILLALLAH di muka bumi ini.
Prinsip hidup mereka adalah hidup mulia atau mati sebagai suhada. Kehidupan ini, dimata mereka tak obanya seperti seorang musafir yang tengah mengermbara yang pada suatu hari nanti ia akan pulang kekampung halaman, kampung yang begitu kekal dan abadi....
SelamatBerjuang untuk Islam di Sebuah sungai kehidupan

Minggu, 07 November 2010

Memberi adalah menerimah

Terdapat lebih dari 60 ayat dalam al-Qur'an yang berakar dari kata “kasaba” (artinya melakukan atau mengusahakan) dan sebagian besar di antaranya merujuk pada perhitungan balasan dari apa yang diperbuat manusia.
Dalam surat al-Zumar ayat 51, misalnya, Allah berfirman: “Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan (bimaa kasabuu). Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya. ”Ayat ini seperti memberi sinyal bahwa memberi keburukan atau perbuatan yang berakibat buruk kepada orang lain akan membuat pelakunya juga menerima balasan buruk.
Demikian pula dengan perbuatan baik. Banyak sekali ayat dalam al-Qur'an yang menunjukkan bahwa pemberi kebaikan akan menerima kebaikan, bahkan berlipat ganda dan dengan bonus luar biasa. Memberi dalam Islam disebut dengan berbagai istilah. Ada zakat, infak, sedekah, amal saleh, dan lain-lain. Pemberian yang dianggap dalam kategori itu pun beragam, mulai dari harta sampai memberi minum seekor anjing atau memberikan sesungging senyuman.
Dalam sebuah hadis misalnya disebutkan bahwa memberi senyum pun adalah sedekah. Ini artinya memberi senyum akan membuatmu menerima pahala. Pahala secara umum diartikan sebagai balasan Tuhan yang akan diterima kelak di akhirat atas kebaikan yang diperbuat di dunia. Dosa sebaliknya adalah akibat buruk yang diterima di akhirat atas perbuatan buruk di dunia. Pahala dan dosa seperti sebuah “janji” yang akan disongsong kelak.

Namun sesungguhnya tak perlu menunggu waktu kiamat untuk tahu bagaimana nikmatnya pahala ataupun sakit dan tak nyamannya siksa akibat dosa itu. Sekarang pun keduanya bisa dirasakan. Pahala dalam bentuk kepuasan batin, kebahagiaan, dan kenyamanan hati didapatkan dari memberi kebaikan; demikian juga dengan siksa, dia mengejawantah dalam bentuk kesumpekan, kegelisahan, ketidaknyamanan hati, pikiran, jiwa bahkan raga setelah melakukan perbuatan buruk terhadap orang lain.

Rabu, 03 November 2010

Keberhasilan Bukan "BIN SALABIN"

Keberhasilah tak pernah didapat oleh orang orang yang malas untuk mengejarnya, atau hanya dengan  menatap langit. Akan tetapi Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Karena kemujuran hanyalah rahasia Ilahi yang tak mungkin kita tahu dengan rahasia itu. Apakah kalian tahu apa itu kemujuran? Apakah kalian dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan kalian? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya.
Sadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, kalian melangkahkan kaki kalian melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot-repot membuang waktu kalian untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa kalian berhasil jika kalian tak merasa puas?
 yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.
Amatilah jalan lurus kalian. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama kalian yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun kalian menjadi diri kalian sendiri.
Apakah kalian berpikir bahwa kesuksesan akan datang dengan hanya mengucapkan "Bin Salabi" tentu tidak! Karena apa? Karena semuanya butuh proses, Kita saja hidup ke dunia ini juga butuh yang nmanya proses , hingga kita menjadi manusia yang sempurna, jadi intinya dalam mencapai kesuksesan butuh waktu? Berapakah lamanya waktu itu, Tergantung kita? Sekarang Kesuksesan apa yang akan kita capai dan berapa lama waktu yang telah kita targetkan.
Terakhir, marilah kita kejar mimpi dan cita cita kita . Sampai kita mampu untuk merainya

SELAMAT BERJUANG DI SUNGAI KEHIDUPAN
PUTRA SIMANDOLAK YANG BERCITA-CITA MASUK SURGA