Minggu, 26 Desember 2010

Garuda Terhenti, Karena Laser atau Takabur

Kecewa, mungkin itulah ungkapan yang tepat bagi pecinta bola tanah air saat ini, mengapa tidak, tadi malam tepatnya di Stadiun Bukit Jalil, Kula Lumpur, Malaysia, leg petaa Fial Piala AFF 2010 berlangsung,  Timnas kabanggaan Indonesia mampu dikalahkan oleh Timnas Malaysia, yang katanya kalau melihat sejarah,Timnas Malaysia bukanlah apa apa bagi Indoneia.

DI babak penyisihan Indonesia telah mampu menumbangkan Makaysia dengan skor telak 5-1, kemenangan ini menjadikan bangsa Indonesia menemukan jati dirinya kembali sebagia suatu bangsa. Di tambah lagi mengalahkan Loas dengan skor 6-0 ,ini membuat bangsa dan seluruh masyarakat indonesia demam bola, dan para pemain Timnas pun bak selebritas yang sedang naik daun.

Masih di babak penyisihan Timnas kita mampu mempermalukan Thailand dengan skor 2-1, sama sama kita ketahuai Thailand adalah macan ASEAN. Timnas makin percaya diri dengan mengalahkan Filipina yang kabarnya hampir semua pemainnya lahir dan bewrkembang diEropa. Yuforia sepak bola semakin tninggi dan subur. bak cendawan tumbuh di musum hujan. Semua masyarakat Indonesia memuji Timnas kita, Mulai dari pejabat negara sampai ke rakyat jelata, dari presiden hingga pengamen, semua bercerita tentang Kebangkitan Timnas Indinesia, Hampir semua berita dikoran dan Televisi semua berita tentang TIMNAS INONESIA.

Melenggang dengan mulus ke final membuat banggsa kita semakin percaya diri, yang dihadapi adalah malaysia, pengamat sepakbola pernah mengatakan malaysia tak terlalau berarti. Tapi semua itu dibantah oleh Malaysia di depan ribuan pendukungnya.

SEkarang kitapun bertanya tanya salah siapakah ini.Tadi pagi seorang pengamat mengatakan pasti harus ada yang dia salahan dalamkekalahan ini. PSSI kah, Pemerintahkah, Pelatih atau para pemain . o o oatau karena sinar Laserr yang sempat membuat pertandingan terhenti. Entahlah.............

Saudaraku, Baginilah negri kita, ketika Timnas kita mampu meang berturu tturut semuanya memiji, semuanya bersatu, tak ada yang salah semuanya baik. Tapi ketikaSang Garuda tak mampu mengepakkan syapnya, semuanya mencari siapa yang salah,law menurut sayasebagai seorang pelajar yang cinta sepakbola. Yang  Salah adalah keoptimisan yang menjelma menjadi sebuah ketakaburan . bahkan Rico Ceper sang public figure  pernah berkata. Kita boleh kalah oleh negara manapun, taipi tidak oleh Malaysia. Ini keoptimisan atau ketakaburan.

yang berlalu biarlah berlalu, sayap garu tak mampu terbang lebih tinggi lagi, dihentikan oleh mengaumnya Harimau Malaya di kandang sendiri..

29 desember nanti akan membuktikan siapa macan Asia Tenggara yang sesungguhnya. GBK akan menjadi saksi bisu. Walaupun harapan bangsa Indosia sangat tipis, Bahakan sang prlatih Alfred Riedl, harapan Indosian untuk menjadi juara untuk pertama kalinya di kawasan Asia Tenggarahanya 10%. Tapi ingatlah harapan itu masih ada.

Apakah burung Garuda akan terbang tinggi. Atau malah Harimau Malaya yang menampakkan taring tajamnya...
Kita tunggu hari Rabu nanti,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,??????

Sabtu, 25 Desember 2010

Tidak Ada yang Tidak Mungkin

Dunia ini penuh dengan kemungkinan itulah yang dikatakan banyak orang, dan saya yakin semua orang percaya akan hal itu akan tetapi untuk mewujudkan sesuatu dari tidak mungkin menjadi mungkin itulah yang kadang membuat kita butuh energi prima sehingga apabila kita tidak mempunyai keyakinan serta kemauan yang kuat maka sesuatu yang tidak mungkin itu akan selamanya menjadi tidak mungkin.
Ada sebuah cerita klasik yang dulu pernah saya dengar dari Guru Ngaji saya waktu saya masih kecil, beliau menceritakan ada seorang Santri yang sudah bertahun –tahun berguru pada Kyai dari puluhan santri seangkatan dia yang berguru pada sang Kyai semuanya telah diwisuda atau sudah purna sehingga telah menjelma menjadi kyai-kyai Muda, Oleh sang Guru mereka diberi tugas untuk mengamalkan Ilmunya ke Daerah asal masing-masing santri , kini tinggalah seorang santri yang menurut Kyai tersebut dirasa belum punya ilmu memadai karena setelah hampir sepuluh tahun menjadi muridnya bacaan Surat Alfathekahnya belum dianggap bagus oleh sang Kyai, Agar sang murid tidak berkecil hati maka sang kyai menyuruh murid yang paling tidak pandai ini pergi ke Suatu tempat untuk merenung atau dalam bahasa Agama bermuhasabah kepada Allah untuk mencari tahu mengapa dirinya tidak diberi kecerdasan seperti santri yang lainnya.
Dalam perjalanan untuk mencari jati dirinya pada suatu waktu di tengah jalan dia Kehujanan dan akhirnya berteduh di dalam Gua, sambil berteduh dia mengamati sekelilingnya, pandangan matanya tertuju pada sebongkah batu hitam yang keras dan kokoh akan tetapi di tengah bongkahan batu tersebut terdapat lobang yang ternyata setelah Dia amati diatas lobang itu terdapat tetesan air, dalam hatinya dia berkata batu yang keras dan kuat seperti ini saja bisa berlobang karena tetesan kecil air berarti kalau Saya setiap hari, setiap saat, setiap waktu otak saya diasah dengan Ilmu yang diberikan Oleh Kyai pastilah akan menjadi bisa menyerap ilmu tersebut , Sang Murid ini menemukan sebuah Ilmu hikmah yang sebenarnya tidak dimiliki oleh santri yang lain yang telah di wisuda.
Sang Murid yang tak lain adalah kang Sastro tersebut setelah merasa menemukan sesuatu mereka bergegas Pulang ke Pesantren untuk menemui sang Guru, dihadapan gurunya dia menceritakan apa yang dia lihat saat berteduh di sebuah goa, dengan menarik nafas agak panjang sang Guru mengatakan Sastro kamu telah menemukan sesuatu dalam hidupmu dan itulah yang akan menjadi bekal hidupmu nanti, berawal dari pengalaman dalam perjalanan menemukan jati dirinya kang sastro semakin bertambah rajin dan kuat keinginannya untuk terus belajar apa saja yang telah di diberikan oleh sang kyai bukan hanya ilmu Agama tapi segala hal tentang hidup dan kehidupan ini dia pelajari dengan baik , akhir cerita sang kyai mempercayakan pesantrennya untuk di kelola kyai muda Sastro.
Apa yang bisa petik dari cerita diatas bahwasanya Kemauan, ketekunan dan keuletan dalam menghadapi sesuatu hal akan menjadikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi menjadi mungkin, artinya dalam kehidupan ini terkadang kita akan bertemu dengan hal-hal yang sebenarnya tidak mungkin terjadi menurut ukuran kemampuan kita tapi dengan kemauan dan tekad yang kuat akan menjadikan sesuatu yang mustahil menjadi tidak mustahil, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang tidak mungkin menjadi mungkin asalkan kita mempunyai kemauan untuk berusaha dengan baik.

Sabtu, 11 Desember 2010

Selamat Tahun Baru Hijriyah.

Menyambut tahun baru Islam, 1 Muharram 1432 H, menjadi momentum bagi kita semua umat Islam untuk melakukan interospeksi secara kolektif, guna melakukan perubahan dari keadaan yang kurang baik menjadi lebih baik sebagai revitalisasi hijrah. Meningkatkan spritualitas dan kesadaran keagamaan menjadi keniscayaan umat Islam Indonesia, terutama ketika bangsa ini dihadapkan dengan berbagai musibah yang sepatutnya direnungkan sebagai momentum menguji kualitas keimanan dan keberislamannya dan patut direnungi untuk diambil hikmahnya.

Sebagai umat Islam, dalam menyambut Tahun Baru Islam, kita harus merefleksikan dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam perjalanan hijrah nabi secara kontekstual, yakni hijrah dari nilai-nilai yang buruk menuju penciptaan nilai yang lebih baik.

Tahun hijriyah ini sepatutnya umat Islam baik secara personal maupun kolektif , menjadikan hijrah sebagai momentum memasuki tahun baru untuk melakukan perbaikan dalam kehidupan sosial menuju perbaikan sistem demi kebaikan dan kemaslahatan umat yang lebih luas, merubah sistem yang tiranik, fasad dan menindas.

Untuk itu, upaya merevitalisasikan makna hijrah dapat diartikulasikan dalam kehidupan personal, keluarga, sosial kemasyarakatan dan bernegara secara sinergis. Bahkan kini saatnya bangsa ini berhijrah menuju sistem yang lebih arif dengan sistem yang demokratis guna mewujudkan kehidupan keadilan sosial bagi masyarakat luas.

Sabtu, 13 November 2010

Raja dan Penasehatnya

Alkisah, dahulu kala hiduplah seorang raja yang muda serta mempunyai kekuasaan yang luas. Ia hidup bersama penasihatnya. Suatu ketika iapun merasa susah, karena ia bingung apa yang akan dia lakukan. Iapun bercerita kepada penasihatnya. “wahai penasihat aku bingung dengan diriku ini, aku telah menjadi raja, tapi kenapa aku merasa hidupku ini tidak enak, aku meras sepi”. Maka dengan senyum dan bijak sang penasehat menjawab “Wahai raja, lebih baik kau menikah, insyaallah khoir, insyaallah kau tidak merasa sepi”.
Maka sang rajapun menuruti apa kata penasehat, sang raja pun menikah. Dan benar raja merasa sangat bahagia, ia tidak merasa sepi lagi. Namun sang raja merasa ada yang kurang, ia belum mempunyai anak. Setelah berbincang sama penasehat, penasehat menganjurkan untuk memiliki anak. “insyaallah khair” kata penasehat. Maka akhirnya memilih untuk memiliki anak. Hingga akhirnya ia mempunyai seorang anak laki- laki.
Seirng berjalananya waktu sang anak pun tumbuh besar. Hingga akhirnya ia mulai memasuki bangku sekolah. Pada saat ini sang raja kembali bingung, anaknya akan disekolahkan dimana. Maka ia kembali berbicara pada penasehatnya. “wahai penasehat bagaimna menurutmu tentang sekolah mana yang pantas untuk anakku ini?” tanya sang raja. Maka dengan bijaksna penasehat berkata “sekolahkan saja anak raja ke negeri seberang, Insyaallah khair, dan insyaallah itu lebih baik”. Maka dengan berat hati sang raja menyekolahkan anaknya ke negeri seberang.
Dengan perginya anaknya, maka sang raja merasa kesepian. Pada suatu malam ia mengupas buah apel. Namun apa gerangan, tangannya terkena pisau hingga mau putus. Sang raja merasa hatinya resah, ia menganggap kalau sedang terjadi sesuatu yang tidak baiak pada anaknya. Maka iapun kembali bicara pada penasehatnya. Wahai penasehat menurutmu aa yng sedang terjadi, aku merasa tidak enak, ini tanganku teriris pisau dan mau patah” kata sang raja. Maka dengan muka senyum penasehat berkata”Insyaallah khair”. Mendengar jawaban penasehat rajapun merasa jengkel, karena dari dulu setiap dimintai pendapat penasehat njawabnya “insyaallah khair” terus. Karena merasa marah maka penasehat tersebut dijebloskan ke dalam penjara.
Sang raja pun mengangkat penasehat baru. Setelah itu mereka langsung berburu di hutan. Kebetulan sang raja memang suka berburu. Dengan membawa segenap pasukan dan penasehatnya rajapun berangkat berburu di hutan. Di tengah jalan raja melihat seekor rusa. maka dengan menunggangi kuda sang raja dan penasehat barunya mengejar rusa tersebut. Namun, tidak dengan para pengawalnya. Mereka kelelahan mengejar sang raja, karena mereka harus berlari. Hingga tanpa diasadari tinggal sang raja dan penasehat yang mengejar buruannya. Akhirnya sang raja mendapatkan posisi yang tepat untuk memanah rusa tersebut. Tanpa disadari, ternyata mereka berdua telaah di kepung oleh bangsa pedalamann hutan tersebut. Di saat yang bersamaan Bangsa pedalaman tersebut sedang mencari manusia untuk upacara adat. Tanpa bisa bebuat maka raja dan penasehat baru teresebut dibawa. Dengan posisi seperti akan disate maka penasehat baru tersebut di panggang, hingga akhirnya ia meninggal dunia. Saat giliran sang raja yang akan di panggang, maka ada seorang bangsa tersebut melihat bahwa ada bagian tubuh yang rusak dari sang raja tersebut, yaitu jari tangannya hampir putus. Mereka juga tidak enak kalau mau memberi sesajen pada leluhurnya dengan barang yang cacat. Maka sang rajapun tak jadi di panggang, dan akhirnya dilepaskan.
Dengan perasaan takut maka rajapun kembali ke kerajaan. Sang raja langsung menemui penasehatnya yang pertama.”wahai penasehat ternyata kau benar, kalau tidak jariku ini terluka, maka aku bisa di panggang oleh bangsa pedalamna hutan tersebut”  kata sang raja sambil minta maaf. Dengan tersenyum sang penasehat berkata”  saya juga berterima kasih pada raja, karena telah menjebloskan saya ke penjara. Karena kalau tidak aku juga sudah dipanggang oleh bangsa pedalaman tersebut”. Hingga akhirnya sang raja dan penasehat pun kembali hidup rukun.

Selasa, 09 November 2010

Berjuang Demi Islam

Dalam rentetan sejarah banyak kita mengenal dan mendengar tentang nama nama pengukir sejarah Islam yang berhasil menorehkan tinta emas di atas bungkahan intan permata. Yaitunya orang orang yang berjuang demi tegaknya agama Islam di muka bumi ini. Kita pun pasti tahu nama mereka bisa kita dengar, karena pengorbanannya begitu beasar bagi perjalan agama Islam di bumi ini.
Mereka rela berpisah dengan keluaraga, sanak saudara, sahabat sahabat, demi Islam. Tak hanya itu hanya mereka korbankan, harta ,tahta dan semuanya, bahkan tak tanggung tanggung mereka rela mati, demi tegaknya kalimat LA ILAHA ILLALLAH di muka bumi ini.
Prinsip hidup mereka adalah hidup mulia atau mati sebagai suhada. Kehidupan ini, dimata mereka tak obanya seperti seorang musafir yang tengah mengermbara yang pada suatu hari nanti ia akan pulang kekampung halaman, kampung yang begitu kekal dan abadi....
SelamatBerjuang untuk Islam di Sebuah sungai kehidupan

Minggu, 07 November 2010

Memberi adalah menerimah

Terdapat lebih dari 60 ayat dalam al-Qur'an yang berakar dari kata “kasaba” (artinya melakukan atau mengusahakan) dan sebagian besar di antaranya merujuk pada perhitungan balasan dari apa yang diperbuat manusia.
Dalam surat al-Zumar ayat 51, misalnya, Allah berfirman: “Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan (bimaa kasabuu). Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk dari usahanya. ”Ayat ini seperti memberi sinyal bahwa memberi keburukan atau perbuatan yang berakibat buruk kepada orang lain akan membuat pelakunya juga menerima balasan buruk.
Demikian pula dengan perbuatan baik. Banyak sekali ayat dalam al-Qur'an yang menunjukkan bahwa pemberi kebaikan akan menerima kebaikan, bahkan berlipat ganda dan dengan bonus luar biasa. Memberi dalam Islam disebut dengan berbagai istilah. Ada zakat, infak, sedekah, amal saleh, dan lain-lain. Pemberian yang dianggap dalam kategori itu pun beragam, mulai dari harta sampai memberi minum seekor anjing atau memberikan sesungging senyuman.
Dalam sebuah hadis misalnya disebutkan bahwa memberi senyum pun adalah sedekah. Ini artinya memberi senyum akan membuatmu menerima pahala. Pahala secara umum diartikan sebagai balasan Tuhan yang akan diterima kelak di akhirat atas kebaikan yang diperbuat di dunia. Dosa sebaliknya adalah akibat buruk yang diterima di akhirat atas perbuatan buruk di dunia. Pahala dan dosa seperti sebuah “janji” yang akan disongsong kelak.

Namun sesungguhnya tak perlu menunggu waktu kiamat untuk tahu bagaimana nikmatnya pahala ataupun sakit dan tak nyamannya siksa akibat dosa itu. Sekarang pun keduanya bisa dirasakan. Pahala dalam bentuk kepuasan batin, kebahagiaan, dan kenyamanan hati didapatkan dari memberi kebaikan; demikian juga dengan siksa, dia mengejawantah dalam bentuk kesumpekan, kegelisahan, ketidaknyamanan hati, pikiran, jiwa bahkan raga setelah melakukan perbuatan buruk terhadap orang lain.

Rabu, 03 November 2010

Keberhasilan Bukan "BIN SALABIN"

Keberhasilah tak pernah didapat oleh orang orang yang malas untuk mengejarnya, atau hanya dengan  menatap langit. Akan tetapi Ia adalah buah dari pohon kerja keras yang berjuang untuk tumbuh. Jangan terlalu berharap pada kemujuran. Karena kemujuran hanyalah rahasia Ilahi yang tak mungkin kita tahu dengan rahasia itu. Apakah kalian tahu apa itu kemujuran? Apakah kalian dapat mendatangkan kemujuran sesuai keinginan kalian? Padahal kita tahu, kita tak selalu mampu menjelaskan dari mana datangnya.
Sadarilah bahwa segala sesuatu berjalan secara alami dan semestinya. Layaknya proses mendaki tangga, kalian melangkahkan kaki kalian melalui anak tangga satu per satu. Tak perlu repot-repot membuang waktu kalian untuk mencari jalan pintas, karena memang tak ada jalan pintas. Sesungguhnya kemudahan jalan pintas itu takkan pernah memberikan kepuasan sejati. Untuk apa kalian berhasil jika kalian tak merasa puas?
 yang membawa anda maju. Janganlah melangkah dengan ketergesaan, karena ketergesaan adalah beban yang memberati langkah saja.
Amatilah jalan lurus kalian. Tak peduli bergelombang maupun berbatu, selama kalian yakin berada di jalan yang tepat, maka melangkahlah terus. Ketahuilah, jalan yang tepat itu adalah jalan yang menuntun kalian menjadi diri kalian sendiri.
Apakah kalian berpikir bahwa kesuksesan akan datang dengan hanya mengucapkan "Bin Salabi" tentu tidak! Karena apa? Karena semuanya butuh proses, Kita saja hidup ke dunia ini juga butuh yang nmanya proses , hingga kita menjadi manusia yang sempurna, jadi intinya dalam mencapai kesuksesan butuh waktu? Berapakah lamanya waktu itu, Tergantung kita? Sekarang Kesuksesan apa yang akan kita capai dan berapa lama waktu yang telah kita targetkan.
Terakhir, marilah kita kejar mimpi dan cita cita kita . Sampai kita mampu untuk merainya

SELAMAT BERJUANG DI SUNGAI KEHIDUPAN

Jumat, 22 Oktober 2010

Hidup Sederhanalah

HIDUP sederhana tidak be­rarti miskin, pelit, dan menyiksa diri. Sikap ini muncul justru dari pribadi yang kaya hati, kuat mengendalikan diri, dan peduli terhadap sesama.
Orang yang biasa hidup sederhana akan lebih jernih memandang dan membaca dunia sekitar karena melihatnya dengan hati yang lebih bening, tidak terhalang aksesori untuk memancing pujian orang. Dalam bentuk bangunan fisik, bangunan sederhana yang amat anggun dan sangat magnetis tentu saja Kakbah. Sejak dari warna, bentuk hingga isinya serba sederhana, tetapi di balik kesederhanaannya itu Kakbah menyimpan sejarah dan cita-cita sangat mulia yang diwariskan Nabi Ibrahim untuk mengajak umat manusia agar mengenali siapa dirinya.
Bahwa seluruh manusia itu pada dasarnya bersaudara.Semuanya berasal dari Allah dan semuanya akan kembali kepada-Nya. Tokoh-tokoh besar penggubah jalan sejarah dan pembangun peradaban besar umumnya hidup secara sederhana. Yang besar adalah jiwanya, menjulang tinggi cita-cita dan nalar kreatifnya. Sampai sampai soal makan, pakaian, dan tempat tinggal tidak dipikirkan kecuali sebatas menjaga kesehatan dan keamanan dirinya untuk berkarya. Tokoh yang masih mudah dikenang, di luar jajaran Nabi, adalah Mahatma Gandhi, Ayatullah Khumaini, dan Nelson Mandela.
Mereka begitu sederhana gaya hidupnya. Kita jadi prihatin dan merenung, mengapa politisi dan pejabat tinggi kita terjebak ke dalam alam pikir dan gaya hidup yang dangkal? Yang menempatkan gaya hidup konsumtif dan kekayaan materi sedemikian tingginya sehingga tidak segan-segan melakukan korupsi yang berakibat pada kehancuran martabat negara, bangsa, rakyat, dan dirinya sendiri. Sikap sederhana muncul jika seseorang lebih menghargai kualitas hidup yang lebih dalam, bukannya pada kemasan atau gaya hidup yang lebih menampakkan kulit luar saja.
Orang yang sangat mementingkan kemasan luar bisa jadi tengah mengalami krisis kepercayaan diri. Atau memang sudah dari dulu terbiasa hidup serbamewah dan glamor. Bagi seorang pemimpin sangat penting membiasakan hidup sederhana agar tidak tercipta jarak yang menganga dengan rakyat. Yang lebih penting dari hidup sederhana adalah pada perilaku dan tutur katanya. Bisa jadi seseorang melimpah kekayaannya, tetapi itu tidak membuatnya silau dan ia tidak menjadi tawanan dari kekayaannya.
Harta adalah instrumen atau pelayan yang mesti mengabdi kepada pemiliknya, jangan terbalik. Ada orang berpendapat, sebagian masyarakat kita sudah termanjakan oleh gaya hidup konsumtif dengan biaya mahal sejak masa Orde Baru. Bangunan hotel, restoran, mal, dan showroom mobil selalu bermunculan yang kemewahannya jauh mengalahkan bangunan sekolah, universitas, dan gedung kesenian.
Masyarakat Indonesia juga dikenal sebagai pangsa pasar yang sangat subur bagi produk telepon genggam dan parfum produk mutakhir. Di Jakarta Selatan terdapat lebih dari 10 mal dan pusat-pusat belanja yang cukup mewah. Itu pun selalu ramai dikunjungi orang. Ketika terjadi krisis ekonomi dan lingkungan, terutama akibat banjir dan macet, keluarga kelas menengah kita sangat mudah berkeluh kesah dan hampir putus asa bagaimana mengatasinya.
Kita memang sudah begitu lama hidup dimanjakan oleh berbagai fasilitas pembangunan mewah warisan Orde Baru meskipun dari uang utang luar negeri sehingga berat kalau diturunkan gaya hidupnya. Yang berbahaya adalah jika mental ini menular kepada anak-anak kita. Pada generasi awal, yaitu generasi pejuang yang mengadu nasib merintis karier di kota besar, mereka masih memiliki ingatan atau mental database bagaimana hidup susah.
Namun generasi baru yang terlahir di masa Orde Baru yang merasa serba berkecukupan, lalu sekarang situasi memburuk, mental mereka tidak cukup kuat menghadapi kerasnya kehidupan. Mungkin faktor ini ikut mendorong untuk memilih jalan pintas tanpa memperhatikan halal haram. Lalu orang tua pun ingin melestarikan status quo pada wilayah comfort zone bagi dirinya dan keluarganya sehingga, lagi-lagi, tidak segan-segan melakukan korupsi. Sesungguhnya gaya hidup sederhana sudah dicontohkan oleh para pejuang pendiri bangsa.
Dulu pun pernah pula semasa Pak Harto muncul seruan hidup sederhana. Namun rupanya sekadar seruan, tidak terwujud dalam pelaksanaan. Di lingkungan pendidikan pun terjadi krisis pendidikan character building. Ambisi untuk lulus ujian nasional menjadi agenda utama setiap sekolah dengan mengurangi perhatian pada pengembangan bakat dan pendidikan karakter.
Padahal, sebuah bangsa akan bangkit dan maju kalau pemerintah dan masyarakatnya kompak berani hidup sederhana, lalu diikat oleh semangat dan cita-cita untuk membangun kebanggaan sebagai sebuah bangsa dan negara sebagaimana yang dicontohkan oleh peristiwa historis Sumpah Pemuda 1928. Dari sisi materi, mereka sederhana hidupnya, tetapi sangat kaya dengan imajinasi, cita-cita mulia, dan altruistis, yaitu perasaan bahagia dan bermakna hidupnya dengan banyak memberi, bukannya mengambil atau menerima belas kasih orang.(

Rabu, 20 Oktober 2010

Kuansing Juaraa IV Umum Mtq Riau 2010

Usai sudah pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Provinsi Riau yang diadakan di Kabupaten Kuantan Singingi. Perhelatan besar tersebut telah meninggalkan banyak kesan bagi seluruh Kabupaten / Kota yang mengikuti MTQ tingkat Provinsi Riau yang ke XXIX. Tentunya tidak terkecuali untuk tuan rumah.

Kabupaten Kuantan Singingi.Pada pelaksaanaan MTQ tahun ini  meperoleh peringkat umum IV terbaik sepanjang sejarah Kuansing terpisah dari Kabupaten Indragiri Hulu. Walaupun Kuansing tak mampu menjadi juara umum satu di tanah kelahirannya. Tapi Kafilah Kuansing telah mampu memposisikan dirinya sebagi perngkat ke IV, Yang mana pada tahun lalu Kafilah Kabupaten Kuansing hanya mampu pada urutyan ke VIII.

Kabupaten Kampar akhirnya keluar sebagai juara umum MTQ Provinsi Riau XXIX 2010 di Teluk Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi 10-17 Oktober. Kepastian Negeri Serambi Mekkan ini diumumkan pada penutupan MTQ Riau 2010 di Stadion Sport centre Kuansing di Kelurahan Sungai Jering, Teluk Kuantan.
Berdasarkan pengumuman dewan hakim yang disampaikan ketua dewan hakim H Emrizal Pakis, Kampar mengumpulkan poin tertinggi dengan jumlah poin 68. Juara II disusul oleh Kafilah Pekanbaru yang mengoleksi 67 poin. Kemudian Juara II ditempati oleh  Kabupaten Rohil dengan total poin 59 poin.

Sementara itu tuan rumah MTQ 2010 Kabupaten Kuantan berhasil memperbaiki peringkatnya dari peringkat ketujuh pada MTQ 2009 lalu menjadi peringkat IV dengan koleksi 32 poin dan peringkat ke V Kabupaten Siak.
Pada acara penutupan ini juga disampaikan juara stan pameran dan bazar produk unggulan daerah dalam rangka MTQ Riau 2010 serta juara pawai pembukaan MTQ 2010. Untuk pawai dan bazar  Juara Umum I   direbut Kota Pekanbaru dengan Nilai 765. Begitu juga dengan pawai taaruf Pekanbaru juga tampil sebagai juara dengan poin 978.

Penutupan MTQ Riau 2010 berlangsung penuh himat dan cukup meriah. Rangkaian acara penutupan dimulai dengan tari persembahan dan defile kafilah MTQ Riau 2010, pembacaan ayat suci   Alquran oleh qoriah terbaik cabang tilawah dewasa putri MTQ Riau 2010 Novrianti dari Kuansing.
Puluhan ribu masyarakat turut meramaikan upara penutupan yang ditutup oleh Sekretaris Daerah Provinsi Riau H Wan Syamsir Yus dengan ditandai dengan penekanan sirine.
Turut hadir pada acara penutupan ini pimpinan dan anggota DPRD Riau, Muspida Riau, Bupati Kuansing H Sukarmis, Wakil Bupati Kuansing H Mursini, Selda Kuansing H Zulkifli yang juga ketua umum MTQ Riau 2010, Bupati dan walikota se-Riau beserta istri dan yang mewakili, Wakil Bupati/walikota se-Riau
dan istri, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Riau H Asyari Nur, pimpinan dan anggota DPRD kabupaten/kota se-Riau, unsur Muspida Kabupaten/kota se-Riau, Sekdakab, Ketua dna pengurus Riaudan LPTQ kabupaten/kota se-Riau, Ketua Umum MUI Riau, dewan hakim dan majelis hakim MTQ -29, tokoh agama, tokoh  masyarakat, tokoh pemuda serta kafilah kabupaten/kota.

Gubri dalam amanatnya yang disampaikan Wan Syamsir Yus mengatakan, apapun hasil dari pelaksanaan MTQ Riau ini hendaknya disambut dengan gembira dan diterima oleh semua kalangan. Jika ada kekurangan hendaknya diperbaiki pada penyelenggaraan MTQ selanuutnya.
"Semua kafilah hendaknya pulang ke daerah tanpa membawa hal-hal yang dianggap masalah," ujar Gubri.
Sementara itu Bupati Kuansing H Sukarmis dalam sambutannya menyampaikan dengan penyelenggaraan MTQ hendaknya diambil hikmah dan nilai tambah serta mampu memberikan  penghayatan dan pengalaman nilai Alquran dan membentuk manusia beriman dan bertaqwa. Sehingga penyelnggaran MTQ yang diadakan rutinintas bisa bangun generasi Qurani.
Pada kesempatan itu, Sukarmis mengucapkan Selamat kepada seluruh pemenang lomba dan harap prestasi ditingkatkan. "Perserta yang belum berhasil jangan patah semangat karena banyak esempatan.
Pemkab mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Riau, Bupati dan walikota se Riau, dan LPTQ serta seluruh kafilah yang bantu penyelenggaran MTQ Riau ke-29. Pemkab dan masyarakat mohon maaf ataskelalaian dan kekurangan atas penyelenggaraan MTQ XXIX," ungkap Sukarmis.

LPTQ Riau Puji Kuansing
Sementara itu Ketua Umum LPTQ Riau DR Suryan Jamran menilai tuan rumah MTQ 2010 Kuansing layak dicontoh oleh kabupaten kota lain di Riau yang akan menjadi pelaksana MTQ berikutnya.
"Bukan  maksud berbasa basi memuji dan mengambil hati. Ini adalah bukti bahwa Kuansing panitia pelaksana MTQ yang paling layak di contoh. Kabupaten manapun yang jadi pelaksana MTQ seyogyanya datang dan beguru ke di Kuansing  baik sistem akomodasi, konsumsi, dan pengaturan sarana prasana cabang lomba," ungkap Suryan.
Dalam pengarahannya Suryan menyoroti masih adanya permasalahan yang dilakukan oleh kafilah kabupaten kota yang menggunakan kafilah dari luar daerah provinsi Riau. Ia mengharapkan agar kedepan kabupaten kota dapat memberdayakan kafilah daerah.

Sementara itu, Ketua umum Panitia MTQ Riau 2010, H Zulkifli menyampaikan, MTQ Riau di Kuansing diikuti 12 kabupaten kota dengan rincian peserta masing-masing kabupaten kota  Pekanbaru mengirimkan 41 peserta , Kampar 42 orang, Inhil 42, Inhu 36, Kuansing 37, Pelalawan 30 orang, Rohil 42, Rohul 37, Siak 35 orang, Bengkalis 37 orang, Dumai 23 orang dan Kabupaten Kepualuan Meranti 29 orang.

Atas nama panitia MTQ kata Sekda Kuansing tersebut, panitia mohon maaf kepada seluruh peserta jika terjadi kekurangan.hir

Rabu, 13 Oktober 2010

Dampak Mtq Provinsi Riau Bagi Masyarakat

Musyabakah Tilawatil Quran (MTQ) yang baru saja dibuka oleh Gubernur Riau H. M Rusli Zainal SE MP tingkat Provinsi Riau yang pada tahun 2010 ini yang menjadi tuan rumah adalah Kabupaten Kuantan Singingi. Kabupaten yang baru saja merayakan hari jadinya yang ke-11 tepatnya tanggal 12 Oktober kemaran .Perhelatan besar ini akan berlangsung pada tanggal 10 s/d 17 Oktober tahun ini.
Adakah dampak perhelatan besar yang pertama kali diadakan di Kota Jalur Teluk Kuantan ini terhadap masyakat luas. Tentunya ada. Kita mungkin tahu dan juga mungkin merasakannya, Di sebagian daerah di Kuansung adanya pemadaman listrik bergilir, ini adalah salah satu bukti dan juga sebagai tanda ketidaksiapan Pemetintah Kuansing dalam menyelenggarakan MTQ tingkat Provinsi ini
Sebenarnya kita merasa bangga terhadap iven ini, iven ini begitu besar, . Sehingga menelan biaya milyaran rupia, Kabarnya pada malam pembukaannya saja menghabiskan biaya tidak kurang dari Rp 200.000.000 .
Pertanyaanya apa yang rakyat dapat dari MTQ ini. Banyak spanduk yang bertebaran pada MTQ ini yang satu spanduk menghabiskan dana Rp 100.000 hingga 150.000 , itu hanya satu spanduk. kayak tidak kurang dari 200 spanduk.
Jadi yang kaya makin kaya yang miskin makin miskain

Jumat, 08 Oktober 2010

Kesuksesan yang Sebenarnya

Hal apa yang paling diinginkan semua manusia? Jawaban hanya satu: sukses. Kesuksesan telah menjadi kebutuhan setiap insan manusia di muka bumi ini. Itulah sebabnya orang menempuh berbagai cara untuk memperoleh. Salah satunya dengan jalan pendidikan formal. Sayangnya sukses bukanlah hal yang bisa dengan mudah bisa diraih setiap orang. Orang bijak selalu berkata, tidak ada kesuksesan tanpa pengorbanan. There is no success without sacrifice!
Meski sukses telah menjadi kebutuhan mutlak setiap manusia toh tidak semua orang memiliki pandangan yang sama tentang arti kesuksesan. Ada yang menganggapnya sebagai kekayaan. Kelompok ini umumnya mencurahkan hidupnya untuk menumpuk harta. Mereka melihat uang sebagai simbol kesuksesan. Itulah sebabnya mereka menjadi serakah dan amat mendewakan uang. Uang menjadi oksigen yang mutlak diperlukan bagi kehidupan mereka.
Sayangnya orang-orang seperti ini hidupnya hampa. Mereka umumnya cepat curiga terhadap orang lain. Amat sulit bagi mereka untuk berpikir positif terhadap orang lain. Kalau ada yang mencoba dekat, mereka lantas berpikir, “Jangan-jangan orang ini mau mengambil harta saya.” Seorang Mahaguru kebijaksanaan pernah berkata orang yang menomorsatukan harta tidak akan menemukan arti hidup yang sejati. “Sebab di mana hartanya berada, di situlah pula hatinya berada,” demikian nasihat Sang Mahaguru.
Saya tidak memungkiri bahwa kekayaan -khususnya uang- penting bagi hidup. Siapa sih yang tidak butuh uang? Sebuah lembaga keagamaan dan lembaga sosial pun butuh uang untuk kegiatan operasionalnya. Mana bisa kita mendirikan tempat ibadah tanpa uang yang merupakan
sumbangan dari orang lain? Uang memang penting tapi uang bukan segalanya. Uang adalah sarana untuk membuat hidup kita makin berarti. Baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Selain kekayaan, ada juga orang yang mengidentikkan kesuksesan dengan ketenangan hidup. Kelompok ini tidak suka macam-macam. Sebagian bahkan cenderung pasif dan menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat. Sikap seperti ini juga merupakan sebuah pilihan dan kita tidak bisa
mengatakan itu keliru.
Ada juga orang yang mengidentikkan kesuksesan dengan ketenaran. Mereka rela menempuh jalan panjang yang menanjak demi popularitas. Terkadang perjalanan panjang ini sangat melelahkan sehingga beberapa memilih jalan pintas dengan mempraktekkan cara-cara kurang terpuji, seperti (maaf) menjual diri. Sudah bukan rahasia lagi kalau tidak sedikit penyanyi atau bintang film yang pernah tidur dengan produsernya. Tidak semua dari mereka yang mengambil jalan ini. Saya sendiri kenal dengan banyak artis yang tetap mempertahankan kehormatannya daripada ditukar dengan popularitas.
Paham bahwa kesuksesan identik dengan ketenaran biasanya hanya terbukti kebenarannya pada tahap awal. Lambat-laun, seiring makin meningkat popularitas, banyak hal-hal tertentu terjadi yang pada akhirnya membuat seorang tokoh publik (public figure) terpaksa menolak paham ini. Misalnya dengan hilangnya privacy yang bersangkutan karena setiap gerak-geriknya senantiasa diawasi masyarakat lewat pers. Terkadang saya sendiri amat iba melihat bagaimana kehidupan seorang artis “diobok-obok” secara berlebihan oleh media massa. Pihak media selalu mengatakan bahwa apa yang disajikannya adalah untuk memuaskan rasa ingin tahu pembaca atau penonton. Mungkin ada benarnya juga. Yang pasti, jelaslah sudah bahwa kesuksesan tidak identik dengan ketenaran.
Selanjutnya ada juga yang mendefiniskan kesuksesan dengan kesehatan yang prima. Terhadap definisi ini terkadang saya mengajukan pertanyaan reflektif, bukankah ada begitu banyak orang dengan kesehatan yang amat prima namun hidupnya kosong? Mereka sama sekali tidak berkarya dan berusaha menjadikan hidupnya lebih berarti.
Jadi, apa sih definisi sukses yang tepat? Saya tidak berpretensi menyebut diri sebagai pakar kesuksesan karena saya pun masih terus belajar dan mencari apa arti sebuah sukses sejati. Yang pasti, saya pernah membaca satu definisi tentang sukses yang tampaknya cukup menarik untuk kita simak bersama. Menurut motivator terkenal, Zig Ziglar, sukses sejati mencakup delapan bidang kehidupan, yakni: kebahagiaan, kesehatan, keuangan (kemakmuran), keamanan, kualitas persahabatan (mempunyai banyak sahabat), hubungan keluarga yang baik, pengharapan akan masa depan, dan kedamaian pikiran. Itulah sebabnya kita sering mendengar orang berkata bahwa orang kaya belum tentu sukses, namun orang yang sukses pasti kaya secara material dan spiritual.
Meski demikian, sukses bukanlah sebuah tujuan akhir; sukses adalah sebuah perjalanan. Success is not a destination; success is a journey! Ya, sukses adalah sebuah perjalanan! Jika kita telah berhasil meraih sebuah impian, kita toh tetap harus meneruskan perjalanan. Akhir dari perjalanan itu adalah ketika kita menutup mata dan kembali ke hadirat-Nya. Motivator dan pakar kepemimpinan, Dr. John C. Maxwell selalu menegaskan agar dalam perjalanan sukses itu kita senantiasa melakukan apa yang harus kita lakukan. Intinya, tempuhlah perjalanan sukses dengan benar dan hargailah prosesnya bukan hasil akhir. Bagaimana menurut Anda?
Sumber: Mendefinisikan Ulang Kesuksesan oleh Paulus Winarto, pendiri LEAF (training center yang mengkhususkan diri pada upaya meningkatkan motivasi dan mengembangkan potensi
kepemimpinan).

Rabu, 06 Oktober 2010

Cerita Sang Pakar Fisika Indonesia


Prof  Yohanes Surya Ph.D
Waktu upacara pembagian medali, Dutabesar kita duduk disamping para dutabesar dari berbagai negara seperti filipina, thailand, dsb. Waktu honorable mention disebutkan, ternyata tidak ada siswa Indonesia. Dubes-dubes bertanya pada dubes kita (kalau diterjemahkan)  "kok nggak ada siswa Indonesia". Dubes kita tersenyum saja. Kemudian setelah itu dipanggil satu persatu peraih medali  perunggu.  Ada yang maju dari filipina, thailand, kazakhtan dsb. Lagi-lagi dubes negara sahabat bertanya "kok nggak ada siswa Indonesia?" Kembali dubes kita tersenyum. Dubes kita menyalami dubes yang siswanya dapat medali perunggu.
Kemudian ketika medali perak disebut, muncul seorang anak kecil (masih SMP) dengan peci dengan mengibarkan bendera kecil, dan namanya diumumkan Muhammad Firmansyah Kasim...dari Indonesia... Saat itu dubes negara sahabat kelihatan bingung, mungkin mereka berpikir "nggak salah nih...". Ketika mereka sadar, mereka langsung mengucapkan selamat pada dubes kita. Tidak lama kemudian dipanggil mereka yang dapat medali emas.  Saat itu dubes negara sahabat kaget luar biasa,  4 anak  Indonesia maju ke panggung berpeci hitam dengan jas hitam, gagah sekali.  Satu persatu maju sambil mengibar-ngibarkan  bendera merah putih . Mengesankan dan mengharukan. Semua dubes langsung mengucapkan selamat pada dubes kita sambil berkata bahwa Indonesia hebat.
Tidak stop sampai disitu. ketika diumumkan "the champion of the International physics olympiade XXXVII   is......."
"Jonathan Pradhana Mailoa". Semua orang Indonesia bersorak. Bulu kuduk merinding.... Semua orang mulai berdiri, tepuk tangan menggema cukup lama... Standing Ovation....Hampir semua orang Indonesia yang hadir dalam upacara itu tidak kuasa menahan air mata turun. Air mata kebahagiaan, air mata keharuan.... Air mata kebanggaan sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang besar.....Segala rasa capai dan lelah  langsung hilang seketika... sangat mengharukan.... 
2. Selesai upacara, semua orang menyalami. Orang Kazakhtan memeluk erat-erat sambil berkata "wonderful job..." Orang Malaysia menyalami berkata  "You did a great job..." Orang Taiwan bilang :"Now is your turn..." Orang filipina:"amazing..." Orang Israel "excellent work..." Orang Portugal:" portugal is great in soccer but has to learn physics from Indonesia", Orang Nigeria :"could you come to Nigeria to train our students too?" Orang Australia :"great...." Orang belanda: "you did it!!!" Orang Rusia mengacungkan kedua jempolnya.. Orang Iran memeluk sambil berkata "great wonderful..." 86 negara mengucapkan selamat... Suasananya sangat mengharukan... saya tidak bisa menceritakan dengan kata-kata...

Pacaran Menurut Pandangan Islam


Manusia diciptakan oleh Allah ta'ala dengan membawa fitrah (insting) untuk mencintai lawan jenisnya. sebagaimana firmanNya : "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu Wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." (QS. Ali-Imran : 14).
            Karena cinta merupakan fitrah manusia, maka Allah ta'ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan nikmat yang dijanjikan bagi orang-orang beriman di surga dengan bidadarinya. Tapi nampaknya fitrah yang diberikan Allah SWT kepada manusia seringkali dikotori dengan perbuatan yang hina dan mengjinakan.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baiknya perhiasan adalah wanita yang shalihah." (HR. Muslim). Di dunia yang semakin modern dan peradapan yang makin canggih ini, sangat sulit sekali dijumpai wanita yang menjadi perhiasan dunia itu.
            Bagi para remaja masa – masa muda tentu merupakan masa yang menyenangkan, masa yang paling indah dalam hidup, di mana pada masa inilah terjadi peralihan dari anak-anak menjadi dewasa, dari belum baligh menjadi baligh, dari bebas tanggung jawab menjadi bertanggung jawab. Salah satu hal yang seringkali muncul pada masa ini adalah rasa suka (cinta) kepada lawan jenis. Dalam banyak hal rasa ini sering terwujud dengan adanya pacaran, jadian, atau apalah namanya.
            .Biasanya pacaran juga melalui suatu proses, mulai dari perkenalan, tukar nomor HP, berlanjut pada smsan nelpon nelponan, ketemuan, lama kelamaan bersemailah benih cinta. Yang kemudian benih cinta itu berubah menjadi rasa cinta, serta diiringi keinginan untuk memilikinya. Pada suatu waktu yang telah ditentukan, mereka saling mengungkapkan perasaan, yang kemudian berbahalah status mereka menjadi pacaran. Adakah status ini dalam ajaran Islam.
            Lalu bagaimana Islam memandang fenomena ini. Islam tiding mengenal yang namanya pacarn, paracaran merupakan kultur barat yang sudah menjadi kebiasaan di tengah tengah masyarakat kita. Pacaran akn hanya membawa dampak negative bagi setiap insane yang menjalaninya. Mengapa demikian? Sudah banyak gambaran kehancuran moral akibat pacaran, atau pergaulan bebas yang telah terjadi akibat science dan peradaban modern (westernisasi). Islam sendiri sebagai penyempurnaan dien-dien tidak kalah canggihnya memberi penjelasan mengenai berpacaran. Pacaran menurut Islam diidentikkan sebagai apa yang dilontarkan Rasulullah SAW : "Apabila seorang di antara kamu meminang seorang wanita, andaikata dia dapat melihat wanita yang akan dipinangnya, maka lihatlah." (HR Ahmad dan Abu Daud).
            Dalam kaitan ini peran orang tua sangat penting dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya terutama yang lebih menjurus kepada pergaulan dengan lawan jenis. Tapi kebanyakan orng tua malah mengizinkan anak anak pacaran, tapi tidak ada pengawasan yang pasti dari orang tua. Seharusnya setiap orang tua harus memperhatikan apa yang anaknya perbuat, termasuk urusan pacaran ini. Sebenarnya apa sih untung pacaran, tidak lain tidak bukan hanya akan menghabiskan waktu, tenaga, uang dan sebagainya. Adalah suatu keteledoran jika orang tua membiarkan anak-anaknya bergaul bebas dengan bukan muhrimnya. Oleh karena itu sikap yang bijak bagi orang tua kalau melihat anaknya sudah saatnya untuk menikah, adalah segera saja laksanakan. Karena menikah ada jalan terbaik bagi dua insane yang saling menyayangi dan mencintai.. Bahkan kalau pun pacaran itu dianggap sebagai sarana untuk saling melakukan penjajakan, perkenalan atau mencari titik temu antara kedua calon suami istri, bukanlah anggapan yang benar. Sebab penjajagan itu tidak adil dan kurang memberikan gambaran sesungguhnya dari data yang diperlukan dalam sebuah persiapan pernikahan.
            Dalam format mencari pasangan hidup, Islam telah memberikan panduan yang jelas tentang apa saja yang perlu diperhitungkan. Misalnya sabda Rasulullah SAW tentang 4 kriteria yang terkenal itu. Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW berdabda,”Wanita itu dinikahi karena 4 hal : [1] hartanya, [2] keturunannya, [3] kecantikannya dan [4] agamanya. Maka perhatikanlah agamanya kamu akan selamat. (HR. Bukhari ). Selain keempat kriteria itu, Islam membenarkan bila ketika seorang memilih pasangan hidup untuk mengetahui hal-hal yang tersembunyi yang tidak mungkin diceritakan langsung oleh yang bersangkutan. Maka dalam masalah ini, peran orang tua atau pihak keluarga menjadi sangat penting.
            Inilah proses yang dikenal dalam Islam sebaga ta’aruf. Jauh lebih bermanfaat dan objektif ketimbang kencan berduaan. Sebab kecenderungan pasangan yang sedang kencan adalah menampilkan sisi-sisi terbaiknya saja. Terbukti dengan mereka mengenakan pakaian yang terbaik, bermake-up, berparfum dan mencari tempat-tempat yang indah dalam kencan. Padahal nantinya dalam berumah tangga tidak lagi demikian kondisinya.
            Dalam Al Qur`an sangat jelas sekali Allah SWT mengingatkan kita supaya tidak mendekati yang namanya zina, suatu perbuatan yang sangat dibenci bahkan termasuk dosa besar apabila kita melakukan perbuatan itu. Jangankan untuk melakukannya mendekatinya saja dilarang oleh Islam, seperti dijelasakn dalam firman-Nya berikut ini
“Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang keji…(QS. Al-Isra : 32). Pacaran adalah awal untuk mendekati perbuatan zina tersebut. Ingatlah Zina bukan hanya satu, tetapi ada yang namanya zina mata, hati, mulut, telinga. Mustahillah orang yang berpacaran tidak melakukan zina yang empata itu, bahkan mungkin melakukan zina, dengan kategori melakukan hubungan badan seperti hal suami istri.
           
Islam tidak membiarkan umatnya menjalani hidup ini tanpa adanya aturan, islam telah mengatur etika atau abad dengan lawan jenis di antaranya sebagai berikut:
            Pertama, menundukan pandangan terhadap lawan jenis, di sini bukan berarti kita tidak menoleh atau membelakangi lawan jenis kita, apalagi saat berbicara, bahkan perbuatan itu termasuk kuarang sopan, tetapi kita harus menjaga pandangan. Allah memerintahkan kaum laki-laki untuk menundukan pandangannya, sebagaimana firmanNya : Katakanlah kepada laki-laki yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nur : 30). Sebagaimana hal ini juga diperintahkan kepada wanita beriman, Allah berfirman : Dan katakanlah kepada wanita yang beriman : "Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya." (QS. An-Nur : 31).
Kedua, tidak berdua-duaan dengan lawan jenis. Dari Ibnu Abbas RA berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda; "Janganlah seorang laki-laki berdua-duaan (Khalwat) dengan wanita kecuali bersama mahramnya." (HR. Bukhari Muslim). Dari Jabir bin Samurah berkata : Rasulullah SAW bersabda : “Janganlah salah seorang dari kalian berdua-duaan dengan seorang wanita, karena syetan akan menjadi yang ketiganya” (HR Ahmad)
Ketiga, tidak menyentuh lawan jenis. Dari Ma'qil bin Yasar RA berkata : Rasulullah SAW bersabda : "Seandainya kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi itu masih lebih baik dari pada menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR. Thabrani) Sangatlah hina seorang laki laki memegang tangan perempuan yang dijadikannya sebagai pacar, kalau kita lihat pada zaman sekarang bukan hanya pengangan tangan, tapi ciuman, pelukan, sudah menjadi hal yang biasa di kalangan muda mudi saat ini. Berkata Syaikh Al-Albani rahimahullah : "Dalam hadits ini terdapat ancaman keras terhadap orang-orang yang menyentuh wanita yang tidak halal baginya."
            Inilah sebagian etika pergaulan laki-laki dengan perempuan selain mahram, yang mana apabila seseorang melanggar semuanya atau sebagiannya saja akan menjadi dosa zina baginya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW : Dari Abu Hurairah RA dari Rasulullah SAW bersabda : "Sesungguhnya Allah menetapkan untuk anak adam bagiannya dari zina, yang pasti akan mengenainya. zina mata dengan memandang, zina lisan dengan berbicara, sedangkan jiwa berkeinginan serta berangan-angan, lalu farji yang akan membenarkan atau mendustakan semuanya." (HR. Bukhari  Muslim Abu Dawud).
            Setelah kita melihat fenomena di atas, maka tidak diragukan lagi bahwa pacaran tidak diperbolehkan daam Islam, mengapa demikian, karena orang yang sedang pacaran tidak mungkin menundukan pandangannya terhadap kekasihnya, orang yang sedang pacaran biasanya sering berdua-duaan dengan kekasihnya, baik di dalam rumah atau di luar rumah, pacaran identik dengan saling menyentuh antara laki-laki dengan wanita, meskipun itu hanya jabat tangan.
Di dalam pacaran hal hal di atas tentunya tidak bisa di hindarkan. Jadi marilah kita ubah paradigma kita tentang pacaran ini, pacaran juga akan menjadi virus yang ganas lagi mematikan bagi para kaulamuda, oleh karena itu marilah kita berpikir jernih, untuk menghilangkan atatupun setidaknya mengurangi fenomena pacaran ini , salah satu caranya, jangan kita termasuk di dalamnya.

Rendi Ahmad Asori
Siswa kls XII IA 2 MAN Teluk Kuantan
Alumni MTs Babussalam Simandolak, Benai


Jumat, 01 Oktober 2010

Engkau

Engkau Adalah

Engkau adalah,
Permata suci diatas beningnya airmata para pecundang
Menyejukan setiap jiwa yang mati dalam mimpinya sendiri
Menghilangkan dahaga anak tikus yang kehausan
Engkau adalah,
Keindahan diatas bunga salju disaat kutub membisu
Menyelaraskan setiap jaman diantara sunyinya malam
Menghapuskan kepenatan mata elang yang kelaparan
Engkau adalah,
Keterbatasan ruang dan waktu
Antara yang putih dan yang hitam
Antara kebaikan dan kejahatan
Antara senyum dan air mata
Antara siang dan malam
Antara hidup dan kematian
Antara aku dan mimpiku
Engkau adalah sesuatu dalam diriku..
Engkau adalah aku

Rabu, 29 September 2010

Mukjizat al-Quran membuat seorang ilmuwan Amerika masuk Islam

Mukjizat al-Quran membuat seorang ilmuwan Amerika masuk Islam
Ketika lafad Allah terdengar, getaran di atas suara berubah menjadi gelombang elektrik optik yang dapat ditangkap oleh monitor. Mukjizat ini membuat seorang ilmuwan terkenal Amerika memilih masuk Islam.
Dilaporkan bahwa sebuah tim ilmuwan dari Amerika menemukan bahwa sebagian dari tumbuh-tumbuhan khatulistiwa mengeluarkan frekuensi di atas suara. Dan  itu hanya dapat ditangkap oleh perangkat canggih.
Para ilmuwan ini selama tiga tahun melakukan penelitian dan melihat fenomena seperti ini membuat mereka sangat terheran-heran. Mereka menemukan bahwa getaran di atas suara ini dapat diubah menjadi gelombang elektrik optik dan lebih dari seratus kali persekon berulang-ulang.
Tim ini kemudian membuktikan penemuan mereka di hadapan sebuah tim peneliti Inggris. Kebetulan dalam tim itu ada seorang yang beragama Islam. Ia keturunan India.
Setelah melakukan uji coba selama lima hari, ilmuwan Inggris juga menjadi terkagum-kagum dengan apa yang mereka lihat. Namun, ilmuwan muslim ini mengatakan bahwa hal ini sudah diyakini oleh kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Mereka yang mendengar ucapan itu memintanya untuk lebih jauh menjelaskan masalah yang disebutnya. Ia kemudian membaca ayat yang berbunyi: “Dan tak ada suatu pun melainkan bertasbih dengan memuji- Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun” (Isra’: 44).
Prof. William Brown, pimpinan tim peneliti itu akhirnya mengajak ilmuwan Islam itu untuk berbicara lebih banyak tentang Islam. Setelah dijelaskan tentang Islam dan diberi hadiah sebuah all-Quran yang dilengkapi dengan tafsirnya dalam bahasa Inggris, ia kemudian mengucapkan syahadat.
Dikutip dari: http://infosyiah.wordpress.com/2007/03/24/mukjizat-al-quran-membuat-seorang-ilmuwan-amerika-masuk-islam/

Pilu

Aku jenuh dengan semua ini
Mungkin aku telah lemah
Lemah daripada yang engkau pikirkan
Saat ku terdiam menangisi pergimu
Terus ku terpaku oleh harapan semu


Saat kau ucapkan kata terakhir
Seakan akan hidupku telah berakhir
Seakan tertusuk sembilu yang tajam
Luka yang takkan pernah terobati
Hidup harus memilih

Mengaku Salah itu Terhormat

ADA tradisi yang berbeda antara dunia akademisi dan politisi. Bagi seorang ilmuwan, mengaku salah dan tidak tahu merupakan hal biasa, tidak akan menjatuhkan martabatnya sebagai ilmuwan.To err is human, kata orang Inggris.

Berbuat salah itu manusiawi selama tidak disengaja dan ada penyesalan untuk memperbaikinya. Terlebih seorang ilmuwan, dirinya sangat sadar apa yang diketahui itu hanya sebatas bidang ilmu yangdipelajarinya dan itu pun selalu merasa ketinggalan oleh perkembangan ilmu yang demikian dinamis.
Saya sendiri merasa, kedalaman dan keluasan ilmu yang pernah saya pelajari sudah ketinggalan dibanding pengetahuan yang dimiliki para yunior saya yang baru selesai menyelesaikan doktornya dalam bidang yang sama. Sadar bahwa cakupan ilmu itu begitu luas,maka ketika ada mahasiswa bertanya dan dosen merespons, ”Maaf saya belum bisa menjawab. Semoga minggu atau bulan depan saya sudah mendapatkan jawabannya,” hal itu biasa saja. Bahkan, mahasiswa akan menghargai kejujuran dosennya.
Pertanyaannya, berlakukah sikap demikian di kalangan politisi dan aparat pemerintah? Rasanya tidak. Seakan mereka tidak mengenal kata dan tindakan salah. Politisi selalu berusaha membangun citra bahwa dirinya serbatahu, serbabenar, dan rakyat yang mesti memahami mereka, bukan sebaliknya. Sampai-sampai ada ungkapan, politisi itu pantang salah, dan kalau pun berbuat salah, mesti dikemas dan ditutup dengan cara sedemikian rupa,kalau perlu bohong, agar rakyat tidak tahu bahwa dirinya salah.
Jadi, di sini sangat berbeda dari tradisi ilmuwan yang justru mengharap kritik atas pendapat yang dilontarkannya. Ilmuwan mencari kebenaran. Sedangkan politisi mencari popularitas, jabatan, dan kemenangan, sekalipun dengan penuh tipu daya. Karena kecenderungan kultur semacam itu, maka tidak sedikit para ilmuwan dan ulama yang masuk dunia politik lalu berubah karakternya.
Tujuan semula masuk ke politik untuk memperbaiki keadaan, namun lama-lama kritiknya tumpul, dan seterusnya lebur ke dalam komunitas dan kultur yang semula mereka kritik dan kecam. Sejelek itukah dunia politik kita? Serapuh itukah mental para ulama dan akademisi yang sudah bergabung ke dunia politik? Untuk mencari jawabannya, riset atau tanyakan saja pada mereka, baik yang sekarang berkantor di Senayan atau di jajaran pejabat tinggi negara.
Saya sendiri sering kali mendapat cerita dan pengakuan mantan politisi dan pejabat tinggi negara sambil bermain golf.Mereka buka sendiri kebohongan dan kecurangan yang pernah dilakukan sebelum pensiun. Mereka menyesali dan menertawakan dirinya sendiri namun semuanya telah berlalu. Sebagai orang awam,saya melihat betapa banyak di negeri ini pemain akrobat dan pesulap politik.
Kita semua tahu,Munir telah mati terbunuh, tetapi siapa pelakunya tidak jelas.Sekian banyak mahasiswa dinyatakan hilang, sampai sekarang tidak diketahui siapa yang menghilangkan. Korupsi mewabah, namun koruptornya tidak terpegang. Dan akhir-akhir ini kita semua disuguhi tontonan Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Bank Century. Apa pendapat Anda? Anggota DPR telah berakting layaknya interogator dan hakim sehingga para saksi yang hendak digali informasinya bagaikan seorang pesakitan.
Di sisi lain, para pejabat negara yang diberi mandat dan amanat untuk mengendalikan jalannya administrasi pemerintahan, semuanya berusaha meyakinkan kita semua bahwa mereka tidak salah. Tak ada yang salah, tak ada yang mengambil sikap: “Maaf saya telah membuat kesalahan, meski tidak saya sengaja.Semua itu saya lakukan semata untuk melindungi kepentingan rakyat. Maafkan kesalahan saya dan tegakkan hukum, jangan pilih kasih, siapa pun yang salah mesti diproses,termasuk diri saya.”
Sebagai umat beragama saya merenung, ketika berdoa di hadapan Allah kita membuka diri selebar-lebarnya, mengakui dosa dan kesalahan kita.Tetapi, mengapa sikap demikian tidak muncul dalam ranah sosial? Apa yang hilang kalau seseorang mengakui salah dan minta maaf? Apakah sukses hidup mesti diukur dengan kursi jabatan, sekalipun mesti diraih dan dijaga dengan kebohongan? Bangsa ini akan maju kalau politisi dan pemerintah mampu membuat terobosan ke depan.
Salah satunya adalah menciptakan budaya bersih dan jujur, lalu bekerja cerdas dan keras untuk menyejahterakan rakyat.Kalau ini dilakukan, rakyat pasti akan bangkit dan mendukung pemerintah sehingga pada urutannya martabat bangsa juga akan terdongkrak.
Yang berlangsung selama ini pemerintah tampak gamang dan tidak memiliki visi serta program yang mampu mengikat koalisi gagasan dan koalisi cinta Indonesia dari semua komponen bangsa.Yang lebih diperhatikan hanyalah koalisi partai yang usianya masih muda dan kepentingannya pun diduga jangka pendek. Kalau esai ini banyak kelemahannya, izinkan saya minta maaf.

Ditulis oleh: prof Dr Komarudin Hidayat
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dikutip dari:

 Oleh: http://www.uinjkt.ac.id/index.php/category-table/1257-mengaku-salah-itu-terhormat.html

Rabu, 22 September 2010

Salam kenal

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA
Perkenalkan nama saya Rendi Ahmad Asori. saya seorang siswa di MAN TELUK KUANTAN, saya beralamatkan di sebuah desa yang bernama Koto Simandolak kec Benai kab Kuantan Singingi.
PUTRA SIMANDOLAK YANG BERCITA-CITA MASUK SURGA